The Tired Night

Pagi ini tak ada yang ingin saya lakukan. Sebenernya sebelumnya saya sudah ingin posting untuk cerita hal ini. berhubung waktu di mobil modem internetnya lagi bermasalah. Jadi nggak connect-connect, sampai-sampai baterai laptop papa yang saya sewa udah low. Malam itu tepatnya tanggal 24 Desember 2008 (malam natal) adalah hari yang sangat melelahkan bagi saya. Bagaimana tidak saya harus berjam-jam di atas bus antarkota gara-gara kemacetan lalu lintas. Yah, sebenernya siang itu saya sudah mau ijin buat pulang, berhubung guru-gurunya pada asem semua. Huff, mau ijin pulang saja dibuat mbulet. Hal ini udah bikin emosi saya mau naik ke 100 derajat celcius. Belum lagi kemacetan di beberapa ruas jalan seperti di Adityawarman, A. Yani, sampai gerbang tol pun ikut macet. Nggak tau apa karena malam itu malam natal atau apa. Apalagi ketika sampai di Lumpur POrong. Rasanya ingin terbang dan melarikan diri saja dari situ. Kalu ingat hal ini ingin sekali saya menampar yang namanya Bakrie itu. Menurut argumens saya dia udah menari di atas luka para rakyat Sidoarjo dan sekitarnya. Saking lamanya saya terjebak di tengah kemacetan sampai-sampai semua lagi mp3 di ponsel saya habis terputar semua, mulai dari lagu Friday I'm in Love-nya The CUre, Fall for You-nya Secondhand Serenade beberapa lgu band favorit saya Panic!at the disco, the click five, the cinnamond pokoknya semua udah saya dengarkan. Untung ketika sampai di Probolinggo kadua orang tua saya bersedia untuk menjemput. Bayangkan di dalam bus hanya ada saya dan adik saya yang perempuan. Yah, malam itu memang malam yang melelahkan buat saya. Apalagi beberapa hari ke depan saya nggak bisa bertemu sama teman-teman saya, classmate saya anak XII IPA 4 terutama anak pompong Anita, Lia, Epi, Adji. Huff, I'll miss you everybody.